Rabu, 12 September 2012

Dengar Lagu MP3 Indonesia

SejutaLagu MP3 Player

Browser Anda belum memiliki Adobe Flash Player. Klik disini untuk download.

Jumat, 14 Oktober 2011

Geometri

LAYANG - LAYANG





Layang-layang adalah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh dua pasang rusuk yang masing-masing pasangannya sama panjang dan saling membentuk sudut. Layang-layang dengan keempat rusuk yang sama panjang disebut belah ketupat
Ciri-Ciri Layang Layang
Mempunyai 2 pasang rusuk yang masing masing sama panjang
Mempunyai 1 simetri lipat dan satu simetri putar
Rumus Layang-Layang
Luas = 1/2 . d1 . d2
Keliling = 2 ( s1 + s2 )
Keterangan ;

Sabtu, 12 Februari 2011

Circuit Breaker - Sakelar Pemutus Tenaga/PMT-bagian I

Pengertian CB atau PMT
Circuit Breaker atau Sakelar Pemutus Tenaga (PMT) adalah suatu peralatan pemutus rangkaian listrik pada suatu sistem tenaga listrik, yang mampu untuk membuka dan menutup rangkaian listrik pada semua kondisi, termasuk arus hubung singkat, sesuai dengan ratingnya. Juga pada kondisi tegangan yang normal ataupun tidak normal.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu PMT agar dapat melakukan hal-hal diatas, adalah sebagai berikut:

1. Mampu menyalurkan arus maksimum sistem secara terus-menerus.
2. Mampu memutuskan dan menutup jaringan dalam keadaan berbeban maupun terhubung
singkat tanpa menimbulkan kerusakan pada pemutus tenaga itu sendiri.
3. Dapat memutuskan arus hubung singkat dengan kecepatan tinggi agar arus hubung singkat tidak sampai merusak peralatan sistem, membuat sistem kehilangan kestabilan, dan merusak pemutus tenaga itu sendiri.

Setiap PMT dirancang sesuai dengan tugas yang akan dipikulnya, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam rancangan suatu PMT, yaitu:
1. Tegangan efektif tertinggi dan frekuensi daya jaringan dimana pemutus daya itu akan dipasang. Nilainya tergantung pada jenis pentanahan titik netral sistem.
2. Arus maksimum kontinyu yang akan dialirkan melalui pemutus daya. Nilai arus ini tergantung pada arus maksimum sumber daya atau arus nominal beban dimana pemutus daya tersebut terpasang
3. Arus hubung singkat maksimum yang akan diputuskan pemutus daya tersebut.
4. Lamanya maksimum arus hubung singkat yang boleh berlangsung. hal ini berhubungan dengan waktu pembukaan kontak yang dibutuhkan.
5. Jarak bebas antara bagian yang bertegangan tinggi dengan objek lain disekitarnya.
6. Jarak rambat arus bocor pada isolatornya.
7. Kekuatan dielektrik media isolator sela kontak.
8. Iklim dan ketinggian lokasi penempatan pemutus daya.

Tegangan pengenal PMT dirancang untuk lokasi yang ketinggiannya maksimum 1000 meter diatas permukaan laut. Jika PMT dipasang pada lokasi yang ketinggiannya lebih dari 1000 meter, maka tegangan operasi maksimum dari PMT tersebut harus dikoreksi dengan faktor yang diberikan pada tabel 1.

Tabel 1. Faktor Koreksi antara Tegangan vs Lokasi


Proses Terjadinya Busur Api

Pada waktu pemutusan atau penghubungan suatu rangkaian sistem tenaga listrik maka pada PMT akan terjadi busur api, hal tersebut terjadi karena pada saat kontak PMT dipisahkan , beda potensial diantara kontak akan menimbulkan medan elektrik diantara kontak tersebut, seperti ditunjukkan pada gambar 1.


Gambar 3.1 Pembentukan Busur Api

Arus yang sebelumnya mengalir pada kontak akan memanaskan kontak dan menghasilkan emisi thermis pada permukaan kontak. Sedangkan medan elektrik menimbulkan emisi medan tinggi pada kontak katoda (K). Kedua emisi ini menghasilkan elektron bebas yang sangat banyak dan bergerak menuju kontak anoda (A). Elektron-elektron ini membentur molekul netral media isolasi dikawasan positif, benturan-benturan ini akan menimbulkan proses ionisasi. Dengan demikian, jumlah elektron bebas yang menuju anoda akan semakin bertambah dan muncul ion positif hasil ionisasi yang bergerak menuju katoda, perpindahan elektron bebas ke anoda menimbulkan arus dan memanaskan kontak anoda.

Ion positif yang tiba di kontak katoda akan menimbulkan dua efek yang berbeda. Jika kontak terbuat dari bahan yang titik leburnya tinggi, misalnya tungsten atau karbon, maka ion positif akan akan menimbulkan pemanasan di katoda. Akibatnya, emisi thermis semakin meningkat. Jika kontak terbuat dari bahan yang titik leburnya rendah, misal tembaga, ion positif akan menimbulkan emisi medan tinggi. Hasil emisi thermis ini dan emisi medan tinggi akan melanggengkan proses ionisasi, sehingga perpindahan muatan antar kontak terus berlangsung dan inilah yang disebut busur api.

Untuk memadamkan busur api tersebut perlu dilakukan usaha-usaha yang dapat menimbulkan proses deionisasi, antara lain dengan cara sebagai berikut:
1. Meniupkan udara ke sela kontak, sehingga partikel-partikel hasil ionisai dijauhkan dari sela kontak.
2. Menyemburkan minyak isolasi kebusur api untuk memberi peluang yang lebih besar bagi proses rekombinasi.
3. Memotong busur api dengan tabir isolasi atau tabir logam, sehingga memberi peluang yang lebih besar bagi proses rekombinasi.
4. Membuat medium pemisah kontak dari gas elektronegatif, sehingga elektron-elektron bebas tertangkap oleh molekul netral gas tersebut.

Jika pengurangan partikel bermuatan karena proses deionisasi lebih banyak daripada penambahan muatan karena proses ionisasi, maka busur api akan padam. Ketika busur api padam, di sela kontak akan tetap ada terpaan medan elektrik. Jika suatu saat terjadi terpaan medan elektrik yang lebih besar daripada kekuatan dielektrik media isolasi kontak, maka busur api akan terjadi lagi.

Sabtu, 17 Juli 2010

Bondan Prakoso & Fade2Black - Ya Sudahlah.mp3

PENGANTAR MICROPROSESSOR

1. Sejarah microprocessor
IC ( Integrated Circuit ) pertama kali dibuat tahun 1960-an dari bahan
silicon sebagai satu unit. Selanjutnya dikembangkan teknologi MOS ( Metal Oxyde Semiconductor ) yang dibedakan dalam skala SSI, MSI, LSI dan VLSI ( very large Scale Integration ).Penggunaan pertama kali teknologi MOS LSI adalah chip untuk
Memory dengan konsumsi power yang kecil seperti digunakan dalam system komunikasi, peralatan militer, komputer, kalkulator, dll.Kalkulator menerima data dari keyboard, kemudian memproses dengan perhitungan matematik / aritmatik, menampilkan hasil ke display, program disimpan didalam ROM , data dimasukkan oleh user disimpan kedalam memory kecil ( RAM / Read write Memory ).

Beberapa hal yang diperlukan dalam sebuah kalkulator antara lain :
a. Kemampuan interface dengan adanya keyboard dan display
b. Kemampuan menangani digit – desimal sebagai satu unit
c. Kemampuan mengeksekusi program dalam ROM
d. Fleksibilitas penggunaan kalkulator ( Bisnis, science, dll )
e. Harga terjangkau
f. Power consumption, dll.

2. Teknologi Semiconductor
Sebagai chip semiconductor yang complex, microprosessor mempu -
nyai banyak kelebihan dengan karakteristik sebagai berikut :
Faktor speed
Density ( Kepadatan )
Cost
Power consumption
Noise Immunity ( Kekebalan terhadap noise )
TTL Compatibility ( kesesuaian )
Maturity or experience ( Pengalaman )

3. Jenis jenis teknologi semikonduktor

a. P-MOS ( P-Channel Metal Oxyde semiconductor ) mempunyai ciri-
ciri sebagai berikut :
Lambat tapi murah
Tidak kompetible dengan TTL
Level output rendah ( harus diamplified )

b. N-MOS ( N –Channel MOS )
Mempunyai cirri-ciri :
Lebih cepat dari P-MOS
Lebih rendah dari standart TTL
Dapat dibuat TTL Compatible
Level output arus rendah

c. C-MOS ( Complementary MOS )
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
Kecepatan moderate ( sedang )
Lebih mahal dari MOS lainnya
Competible dengan TTL
Konsumsi power rendah, toleran terhadap noise, ingkungan yang keras,( Rugged ).

d. Schottky TTL
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
Kecepatan lebih tinggi dari MOS dan TTL standart
Lebih mahal dari MOS lainnya
Competible dengan TTL standart

e. ECL ( Emitor Couple Logic )
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
Kecepatan sangat tinggi
Lebih mahal
Sulit menyesuaikan interface dengan teknologi lainnya

f. IIL ( Integrated Injection Logic )
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
Kecepatan standart TTL
Tahan terhadap noise
Competible dengan CMOS dan schottky TTL
Beaya lebih rendah dari NMOS dan CMOS

TEKNOLOGI
KECEP
1=CEPAT
POWER 1=Rendah
Density Complex=1
Kekerasan Keras=1
Cost 1=murah
Exper terlama=1
TTL Compa
tibility

4. Memory Semikonduktor
Ada 3 type chip memory yang digunakan microprosessor yaitu :
ROM ( Read Only Memory
PROM ( Programmable ROM )
RAM ( Random Access Memory )

a. ROM
Digunakan untuk program aplikasi yang besar dan fixed ( tidak
dapat dirubah-rubah). ROM bersifat non volatile yaitu isinya tidak berubah jika power hilang.

b. PROM
Adalah memory yang tidak dapat berubah selama kondisi operasi
normal, namun dapat diprogram. Umumnya PROM dapat diprogram satu kali. EPROM ( Erasable PROM merupakan PROM yang dapat diprogram lebih dari satu kali.

c. RAM
Atau biasa disebut Read / write Memory, RAM bersifat volatile yaitu
isi memory akan hilang jika power hilang.

5. Aplikasi Mikroprosessor
a. Test and Instruments
Contoh :
Counters, Oaciloscope, Digital Volt meter, Test equipment, X-Ray analyzer, Frequency aynthesizer, dll.

b. Komunikasi
Contoh :
Message switching, mode, repeater, store and foreward, system, pendeteksian sinyal, operasi interface, dsb.

c. Komputer
Contoh :
CPU komputer, printer, data recorder, plotter, I/O controller

d. Industri
Contoh : Control mesin-mesin industri, mesin-mesin tools, system drafting, dsb.

e. Transportasi
Contoh : Traffic light controller, komunikasi bergerak, peralatan-peralatan dalam kapal laut, pesawat udara.

f. Militer / Aerospace
Contoh : System Navigasi, misile, Radar system, komunikasi satelit, dsb.

6. Generasi Microprosessor


Tahun
Bit
Type
Produksi
Keterangan

1971
4
Intel 4008
Intel 8008
Intel Corp
Intel Corp
40 us, 45 Instr.
20 us
1973
8
Intel 8080
Intel Corp
2 us, 48 Instr.
1975
8
6502
M6800
Intel 8085
MOS Tech
Motorolla
Intel


Pengembangan 8088, 1,3 us
1978
16
Intel 8086
Intel,co

1979
16

18
24
Intel 8088
Intel 80186
Intel 80188
80286
Intel, Co
Intel, Co
Intel, Co
Intel, co
Memory 1 Mb / 512 K/400 ns

16 MHz
1980-an
32
Intel 80386
Intel, co
132 pin, 20-25 MHz, Mem 16 byte

Rabu, 31 Maret 2010

PENGENALAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR (PLTN)


Reaktor nuklir adalah tempat/perangkat dimana reaksi nuklir berantai dibuat, diatur dan dijaga kesinambungannya pada laju yang tetap (berlawanan dengan bom nuklir, dimana reaksi berantai terjadi pada orde pecahan detik, reaksi ini tidak terkontrol).

Reaktor nuklir digunakan untuk banyak tujuan. Saat ini, reaktor nuklir paling banyak digunakan untuk membangkitkan listrik. Reaktor penelitian digunakan untuk pembuatan radioisotop (isotop radioaktif) dan untuk penelitian. Awalnya, reaktor nuklir pertama digunakan untuk memproduksi plutonium sebagai bahan senjata nuklir.

Saat ini, semua reaktor nuklir komersial berbasis pada reaksi fissi nuklir, dan sering dipertimbangkan masalah risiko keselamatannya. Sebaliknya, beberapa kalangan menyatakan PLTN merupakan cara yang aman dan bebas polusi untuk membangkitkan listrik. Daya fusi merupakan teknologi ekperimental yang berbasi pada reaksi fusi nuklir. Ada beberapa piranti lain untuk mengendalikan reaksi nuklir, termasuk di dalamnya pembangkit thermoelektrik radioisotop dan baterai atom, yang membangkitkan panas dan daya dengan cara memanfaatkan peluruhan radioaktif pasif, seperti halnya Farnsworth-Hirsch fusor, dimana reaksi fusi nuklir terkendali digunakan untuk menghasilkan radiasi neutron.
Masyarakat pertama kali mengenal tenaga nuklir dalam bentuk bom atom yang dijatuhkan di
Hiroshima dan Nagasaki dalam Perang Dunia II tahun 1945. Sedemikian dahsyatnya akibat
yang ditimbulkan oleh bom tersebut sehingga pengaruhnya masih dapat dirasakan sampai
sekarang.
Di samping sebagai senjata pamungkas yang dahsyat, sejak lama orang telah memikirkan
bagaimana cara memanfaatkan tenaga nuklir untuk kesejahteraan umat manusia. Sampai
saat ini tenaga nuklir, khususnya zat radioaktif telah dipergunakan secara luas dalam
berbagai bidang antara lain bidang industri, kesehatan, pertanian, peternakan, sterilisasi
produk farmasi dan alat kedokteran, pengawetan bahan makanan, bidang hidrologi, yang
merupakan aplikasi teknik nuklir untuk non energi. Salah satu pemanfaatan teknik nuklir
dalam bidang energi saat ini sudah berkembang dan dimanfaatkan secara besar-besaran
dalam bentuk Pembangkit Listrik Tenaga nuklir (PLTN), dimana tenaga nuklir digunakan
untuk membangkitkan tenaga listrik yang relatif murah, aman dan tidak mencemari
lingkungan.
Pemanfaatan tenaga nuklir dalam bentuk PLTN mulai dikembangkan secara komersial sejak
tahun 1954. Pada waktu itu di Rusia (USSR), dibangun dan dioperasikan satu unit PLTN air
ringan bertekanan tinggi (VVER = PWR) yang setahun kemudian mencapai daya 5 Mwe.
Pada tahun 1956 di Inggris dikembangkan PLTN jenis Gas Cooled Reactor (GCR + Reaktor
berpendingin gas) dengan daya 100 Mwe.
Pada tahun 1997 di seluruh dunia baik di negara maju maupun negara sedang berkembang
telah dioperasikan sebanyak 443 unit PLTN yang tersebar di 31 negara dengan kontribusi
sekitar 18 % dari pasokan tenaga listrik dunia dengan total pembangkitan dayanya mencapai
351.000 Mwe dan 36 unit PLTN sedang dalam tahap kontruksi di 18 negara.
Perbedaan Pembangkit Listrik Konvensional (PLK) dengan PLTN
Dalam pembangkit listrik konvensional, air diuapkan di dalam suatu ketel melalui
pembakaran bahan fosil (minyak, batubara dan gas). Uang yang dihasilkan dialirkan ke turbin
uap yang akan bergerak apabila ada tekanan uap. Perputaran turbin selanjutnya digunakan
untuk menggerakkan generator, sehingga akan dihasilkan tenaga listrik.
Pembangkit listrik dengan bahan bakar batubara, minyak dan g as mempunyai potensi yang
dapat menimbulkan dampak lingkungan dan masalah transportasi bahanbakar dari tambang
menuju lokasi pembangkitan. Dampak lingkungan akibat pembakaran bahan fosil tersebut
dapat berupa CO2 (karbon dioksida), SO2 (sulfur dioksida) dan NOx (nitrogen oksida), serta
debu yang mengandung logam berat. Kekhawatiran terbesar dalam pembangkit listrik
dengan bahan bakar fosil adalah dapat menimbulkan hujan asam dan peningkatan
pemanasan global.